Monday, March 16, 2015

Run for Leprosy

Kesan dan Pesan sebagai pelari (semangatnya) :


Saya Francine dari BINUS ALAM SUTERA dengan nomor race 7145 mengikuti Run for Leprosy 5k pada hari Minggu 15 Maret 2015 kemarin.
Jujur saja saya belum pernah mengikuti acara lari yang lainnya, karena tujuannya yang hanya berfokus pada keseruan semata saja, tapi di Run for Leprosy lebih fokus pada charity-nya yang menyisipkan hal yang seru ( tidak hanya mahasiswa tapi terlihat banyak keluarga yang ikut berpartisipasi) seperti lari ini.
Walaupun harus datang ke BINUS ALSUT sebelum jam 5 pagi karena jalan harus di tutup untuk lari, saya sangat excited dan semangat!
Saya senang karena sudah menyelesaikan lari selama 1 jam lebih 4 menit bersama teman-teman saya.
Terimakasih Teach For Indonesia karena sudah menyelenggarakan acara bermanfaat ( dan juga seru) seperti ini, keep up the good work!

Pengetahuan tentang kusta :


Leprosy ( indonesia : Kusta atau Lepra ) merupakan penyakit infeksi kronis pada jaringan saraf dan kulit yang di sebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae.
Saat ini, penyakit kusta atau lepra lebih di sebut sebagai Penyakit Hansen, hal ini di karenakan oleh seorang ilmuan bernama Gerhard Henrik Armauer Hansen yang menemukan bakteri tersebut sebagai penyebab penyakit kusta atau lepra.

Ciri-ciri dari penyakit kusta ditandai dengan otot melemah dan tidak bisa merasakan panas atau dingin jika kulit yang terserang tersentuh. Mati rasa ini biasanya menyerang bagian tangan dan kaki dengan bentuk yang menyerupai lingkaran berwarna lebih muda daripada warna kulit asli.
Ada orang yang imun tubuhnya kebal pada bakteri Myconbacterium leprae tersebut, tapi ada juga yang tidak. Penularan kusta dapat melalui lendir hidung, tanah, bahkan udara.

Di Indonesia sendiri persentase orang yang mempunyayi sistem imun yang kebal ada 95% dan 5% sisanya tidak memiliki kekebalan terhadap bakteri kusta.

Sampai saat ini pengobatan untuk sakit kusta mengandalkan pemberian antibiotik sejenis rifampisin, klofazimin, dan dapson yang menuai efek samping seperti demam, kerusakan hati dan infeksi luka.


Saran bagaimana sosialisasi yang baik terhadap penyakit kusta :


Saran saya untuk sosialisasi yang baik terhadap penyakit kusta khususnya untuk masyarakat Indonesia adalah lebih meningkatkan aksi daripada penyuluhan verbal. Faktanya adalah kusta lebih menjangkit masyarakat yang tinggal pada lokasi endemik yang buruk seperti tempat tidur tidak memadai, air tidak bersih, asupan gizi yang buruk, dan adanya penyakit lain seperti HIV yang menekan sistem imun seseorang.

Maka dari kondisi tersebut, baiknya jika masyarakat memiliki tempat tinggal yang layak (bukan di pinggir kali, rel kereta bahkan kolong jembatan). Walaupun masyarakat sudah tinggal ditempat yang ilegal tersebut dalam waktu yang lama, mereka merasa sudah nyaman dan tidak mau pindah.
Untuk menangani hal ini, pemerintah harus memberi pendekatan yang baik dan menjelaskan secara halus mengenai buruknya tinggal di lingkungan yang kotor.

Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan?

Komitmen baik pada diri saya sendiri terhadap kusta :


Komitmen saya pada diri saya sendiri, saya akan mengkonsumsi makanan yang bersih, khususnya sayuran dan buah karena memiliki vitamin dan serat yang baik untuk tubuh agar imunitas tetap terjaga. Selain itu, saya juga komitmen untuk menjaga kekudusan tubuh sampai pernikahan, bukan hanya karena penyakit HIV yang dapat menyerang sistem imun tubuh, tapi juga karena alasan kerohanian dan lainnya.



Sincerely, 


Francine Alexandra
1801387365

Referensi :
http://penyakitkusta.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_Hansen